BRIN Paparkan Keunggulan Jagung Bioteknologi Untuk Ketahanan Pangan RI

Peneliti Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Bambang Prasetya mengungkapkan keunggulan penggunaan jagung bioteknologi dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Dalam diskusi yang diikuti di Jakarta, Kamis, Bambang menjelaskan jagung bioteknologi memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan jagung konvensional.

“Pada era sekarang, dengan global warming, dengan tanah saja, penyakit (hama) itu ternyata bervariasi, yang tanaman-tanaman lama (konvensional) nggak bisa bertahan. Maka hadirlah berbagai teknologi sebagai terobosan untuk mengantisipasi itu,” kata Bambang Prasetya.

Bambang menjelaskan bibit jagung yang telah diperkuat melalui proses bioteknologi juga menumbuhkan jagung yang cenderung mudah ditanam di berbagai kondisi lahan dan cuaca.

Di samping itu ia juga menilai pemuliaan tanaman jagung dibandingkan komoditas pangan lainnya memiliki manfaat yang memiliki efek pengali.

“Jagung ini disamping untuk industri pangan, kebanyakan masuk ke industri pakan hewan. Pakan hewan ini sangat dibutuhkan oleh para peternak,” ungkap Bambang Prasetya.

Menurut Bambang, ketersediaan jagung yang melimpah berpotensi meningkatkan produktivitas peternak, sehingga harga hasil ternak semakin murah dan mampu meningkatkan konsumsi protein di Indonesia.

“Jagung ini menjadi tulang punggung industri perternakan kita, sebagai sumber proteinnya. Makanya kan dimana-mana produksi jagung nasional itu, kalau bisa tanpa impor,” ucap Bambang Prasetya.

  • Related Posts

    Layanan WorldCoin Dibekukan, World Tak Lagi Beroperasi di Indonesia

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID. Menanggapi hal ini, Tools of Humanity (TFH), perusahaan atau pengembang proyek World, telah…

    Komdigi Dominasi PNBP K/L Kuartal I-2025 dengan Rp3,25 Triliun

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menorehkan capaian signifikan pada awal 2025 dengan menjadi kementerian penyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar selama kuartal I. Kontribusinya mencapai Rp3,25 triliun, mengungguli kementerian…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    You Missed

    Layanan WorldCoin Dibekukan, World Tak Lagi Beroperasi di Indonesia

    Komdigi Dominasi PNBP K/L Kuartal I-2025 dengan Rp3,25 Triliun

    Cara Membuat Fitur AI Alive di Tiktok, Foto Jadi Lebih Hidup

    OpenAI Caplok Startup Milik Jony Ive Senilai Rp104 Triliun

    Data Center Pertama Microsoft di Indonesia Resmi Dibuka

    Meta Berencana Gelontorkan Dana US$10 Miliar pada Startup Scale AI